Bank Mandiri Tawarkan 66% Saham Baru ke Asing

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Penawaran saham baru (rights issue) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bakal dijajakan ke investor asing. Porsinya mencapai 66% dari total saham yang diterbitkan 2,4 miliar lembar. Untuk itu perseroan juga mengharapkan ada pihak asing yang terlibat sebagai lembaga profesi penunjang.

“Kalau melihat secara historical saham Bank Mandiri 66% dipegang asing. Maka nanti kemungkinannya akan mendekati angka-angka itu,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini saat ditemui di gedung Mahkamah Konstritusi, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Rabu (1/9/2010).

Ia menyebut, saham baru atas rights issue yang dilepas sekitar 11,3% dari total modal yang ditempatkan perseroan. Jika mengacu pada harga saham BMRI yang berlaku saat ini Rp 6.000 per lembar, maka total nilai rights issue BUMN ini mencapai Rp 13-14 triliun.

Perseroan saat ini menantikan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas aksi korporasi mereka. Pasca rights issue, porsi kepemilikan pemerintah akan terdilusi sekitar 6,7%, dari 66,7% menjadi 60% dan publik sebesar 40%, dari saat ini sebesar 33%.

Penyelesaian Kredit Macet Domba Mas

Zulkifli juga menambahkan, penyelesaian utang dari debitur bermasalah, Grup Domba Mas jangan sampai terkatung-katung. Perseroan pun tetap mengunggu langkah nyata atas kesepakatan Grup Domba Mas dan calon investor strategis.

“Kita butuh kongkrit, jangan sampai terkatung-katung,” ungkap Zulkifli

Perseroan pun berharap, kesepakatan antara Domba Mas dan investor strategisnya (Bakrie Sumatera Plantation) bisa segera terealisir pada September 2010. Jika sampai waktu yang ditentukan, belum juga tuntas, memang BMRI memiliki opsi untuk mengkaji kembali untuk menarik investor lain, atau memperpanjang batas waktu.

“Kita harapkan cepat. Kita masih tunggu,” jelasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Shell Operasikan Terminal BBM di Pulau Laut

Sumber : Detik Finance

Jakarta – PT Shell Indonesia telah meresmikan pengoperasian Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kapasitas sebesar 60.000 metric ton di Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Dalam proyek tersebut, perusahaan migas asal Belanda itu menggandeng PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), yang merupakan anak usaha PT Adaro Energy Tbk.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan bisnis bersama dengan para mitra lokal kami,” ujar Shell Downstream Director Mark Williams dalam siaran persnya yang diterima detikFinance, Rabu (1/9/2010)

Fasilitas baru ini, bersama dengan terminal bahan bakar minyak Shell lainnya di Pendingin dan Gresik, akan memberikan jaringan penyediaan bahan bakar minyak bagi pelanggan industri dan pertambangan di Kalimantan Selatan dan Timur dengan berbasis harga yang kompetitif.

“Terminal baru ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut,” jelasnya.

Direktur PT Indonesia Bulk Terminal, Adrian Lembong meyakini pengoperasian terminal BBM yang dibangun di atas lahan seluas 43.000 m2 ini, akan membantu menaikkan angka penghasilan serta melengkapi operasi pengangkutan batu bara perseroan.

Shell Commercial Fuels beroperasi di lebih dari 40 negara di dunia dan lebih dari 200,000 pelanggan menggunakan bahan bakar minyak Shell untuk transportasi, industri, dan pemanas setiap harinya.

Shell memasuki pasar bahan bakar minyak komersial di Indonesia pada tahun 2007 dan telah berkembang secara pesat, dengan menggandeng pelanggan-pelanggan strategis antara lain PLN, PT Adaro Indonesia dan pelanggan pertambangan dan  industri lainnya untuk kebutuhan mereka akan bahan bakar berkualitas tinggi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

AirAsia Tertarik Benahi Bandara di Indonesia

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Di tengah memanasnya hubungan Indonesia dan Malaysia, maskapai asal negeri jiran, AirAsia justru menawarkan diri untuk membantu membenahi bandara di Indonesia.

Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, untuk tahap awal AirAsia berniat untuk membenahi Bandara Halim Perdana Kusuma.

“AirAsia Malaysia sudah kirim ke saya, mereka ingin memanfaatkan bandara kita dalam bentuk kerja sama ataupun penataan dan pemanfaatan bandara,” katanya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (31/8/2010).

Menurut Mustafa, maskapai Malaysia itu juga sudah memberikan berbagai masukan untuk menata bandara di dalam negeri, seperti Bandara Halim dan Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, AirAsia juga berniat membenahi Bandara Husein Sastranegara di Bandung sehingga bisa membantu mengurangi beban di Bandara Soekarno-Hatta.

Overlay landasannya sudah lebih kuat, sehingga nanti AirAsia bisa menggunakan Bandung untuk langsung internasional. Apalagi trafik AirAsia di Bandung tinggi. Kita sedang mempersiapkan untuk hal-hal tersebut,” ujarnya.

Selain Malaysia, Mustafa mengatakan, sudah ada 3 negara lain yang berniat untuk
masuk, yaitu Belanda, Singapura dan Turki.

“Belanda pernah melamar, Singapura, dan Turki . Secara bisnis Bandara Soekarno-Hatta sangat feasible. Kalau buka kesempatan investasi asing akan menarik,” katanya.

Seperti diketahui, pemerintah berniat membahas opsi pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta dengan menggandeng pihak asing. Rencana ini paling cepat bisa diterapkan tahun depan.

“Kita cari cara pengelolaan bandara dengan mencari investasi yang besar untuk meningkatkan Bandara Soekarno-Hatta,” kata Mustafa.

Ia mengatakan, investor asing ini nantinya akan digandeng oleh anak usaha PT Angkasa Pura II selaku operator bandara internasional tersebut. Menurut Mustafa, rencana ini sudah diminta Kementerian BUMN kepada Direksi AP II baru sejak pelantikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Urban Chain Mencoba ‘Menguliti’ Bisnis Kulit Kangguru

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Industri kulit di Indonesia merupakan salah satu industri yang mapan dan berpeluang besar. Umumnya, bahan baku yang digunakan oleh para pelaku industri pengerajin kulit menggunakan bahan baku dari kulit sapi, kulit ular bahkan sampai menggunakan kulit buaya.

Namun berbeda dengan pengerajin kulit dibawah naungan Urban Chain. Urban Chain adalah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi kulit dengan mengutamakan kreatifitas dan pengembangan produk dengan filosofi “out of the box thinking”.

Urban Chain menyajikan bahan baku kulit yang diambil dari hewan unik asli Australia yakni Kangguru.

Adalah Era Sukamto, seorang wanita yang merupakan konseptor dan strategic partner Urban Chain yang menggawangi kerajinan kulit kangguru yang menjadi bahan baku dasar pembuatan produk kerajinan.

“Pada dasarnya Kangguru merupakan sumber data yang menyerupai kelapa di Negara asalnya Australia dimana setiap bagian dari Kangguru memberikan manfaat bagi manusia,” ungkap Era ketika ditemui di acara Gelar Sepatu, Kulit dan Produk Kulit Indonesia 2010 di JCC, Jakarta, Sabtu (08/05/2010).

Ia mengatakan, kulit kangguru dipilih karena memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan kulit sapi atau domba kebanyakan.

“Kulit kangguru pada irisan tertipisnya masih memiliki kelenturan dan kekuatan hingga 60% dibanding kulit sapi yang mencapai 4%,” paparnya.

Atas dasar itu Era menggunakan kulit kangguru sebagai bahan baku pembuatan kerajinan seperti tas, dompet, sepatu hingga jaket.

“Bahan bakunya sudah pasti impor dari Australia. Harganya sekitar Rp 200 juta untuk mendapatkan 3.000 square meter kulit kangguru per tahunnya,” tuturnya.

Produk kulit kangguru ini harganya bervariasi, misalnya saja sebuah dompet asli kulit kangguru harganya sekitar Rp 200.000 hingga Rp3 00.000.

“Untuk sarung tangan golf yang diekspor ke Australia hingga yang dipakai Tiger Woods itu buatan Indonesia. Harganya sekitar US$ 15 sampai U$ 20,” tambahnya.

Jenis kanggurunya, lanjut Era yakni Red Kangaroo yang memang dijadikan sebagai bahan baku di Australia karena jumlah populasinya yang cukup banyak.

Urban Chain merupakan institusi yang bekerjasama langsung dengan pemerintah Australia setempat. Uniknya, lanjut Era, dengan bahan baku asli Australia produk-produk yang dihasilkan tetap asli Indonesia.

“Designernya saja asli dari Indonesia dan beberapa produk kita cukup unik yakni kulit kangguru diukir batik yang merupakan asli Indonesia,” ucapnya.

Era memang memfokuskan pemasaran di tingkat ekspor ke berbagai negara seperti China, Australia, Amerika, Kanada dan sejumlah negara lain dikawasan Eropa.

Ia mengungkapkan, dalam satu tahun omset Urban Chain yang mengekspor produk-produknya mencapai Rp 20 miliar per tahun.

“Di tahun 2010 sendiri ditargetkan bisa mencapai 2 kali lipatnya karena ada berbagai macam inovasi,” jelas Era.

Untuk konsumen domestik Era mengatakan permintaannya masih sedikit yakni hanya 15% dari total produksinya.

“Namun seiring dengan berkembangnya produk kulit Kangguru maka nantinya konsumen domestik tidak perlu
jauh-jauh ke Australia karena ada di sini,” ungkapnya.

Urban Chain saat ini telah memiliki 3 cabang di Indonesia seperti di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Mencicip Manisnya Bisnis Madu

Sumber : Detik Finance

Sumbawa – Jemari Muhammad Yamin dengan cekatan mulai memeras bongkahan-bongkahan sarang lebah jenis Apis dorsata yang dikumpulkannya dari para pencari lebah yang bergabung dalam Kelompok Pemburu Lebah Madu Lestari.

Kelompok yang berdiri sejak tahun 1994 itu merupakan satu dari beberapa perkumpulan pemburu lebah yang berada di Pulau Sumbawa.

Perkumpulan beranggotakan 177 orang ini dibentuk dengan alasan yang cukup sederhana, yaitu ingin mengembalikan citra madu Sumbawa yang kerap kali dipalsukan oleh pihak-pihak  yang tidak bertanggung jawab.

“Madu palsu itu dijual menyerupai bentuk  madu aslinya. Dengan terbentuknya kelompok ini, kami ingin mengangkat kembali citra madu Sumbawa,” kata Yamin saat berbincang dengan detikFinance, di Desa Semongkat, Kecamatan Batu Lanteh, Sumbawa Besar, pekan lalu.

Untuk menjaga keaslian dan kualitas produknya, maka setiap anggota pemburu lebah tidak boleh memeras sarang yang didapatkannya sendiri. Mereka harus membawa sarang lebah dan menjualnya kepada Yamin. Selanjutnya Yamin atau calon pembeli akan memeras bongkahan sarang lebah tersebut.

“Makanya saya selalu memajang bongkahan sarang lebah yang belum saya peras, agar pembeli yakin kalau ini asli. Masa pusat penghasil madu Sumbawa menjual yang palsu, itu kan tidak mungkin,” ungkap pria berusia 46 tahun ini.

Menurut dia, pemalsuan madu Sumbawa terjadi karena tingginya permintaan masyarakat terhadap cairan manis itu. Lapipula, siapa pula yang tidak tergiur dengan bisnis ini. Dalam sebulan saja, Yamin mengaku bisa meraup omset  Rp 40-50 juta.

Permintaanpun tidak berhenti mengalir. Tidak hanya dari pulau Sumbawa, tetapi juga dari pulau-pulau lainnya di tanah air. Bahkan madu yang dijual dengan merk Madu Alam ini sudah dipasarkan sampai ke Korea.

“Sempat kami kirim ke Korea. Tapi yang menjual pelanggan saya di Surabaya, bukan saya. Setelah itu, mereka meminta saya memasok 5.000 liter per bulan, tetapi saya tidak menyanggupinya,” jelas bapak tiga anak ini.

Bukannya Yamin tidak mau memenuhi pesanan dalam jumlah besar itu. Ia tidak dapat  memprediksi jumlah madu yang dapat dihasilkannya setiap bulan karena madu yang dibuatnya berasal dari lebah liar di hutan-hutan pulau Sumbawa.

“Lagipula kalau hasil seluruh daerah penghasil madu Sumbawa dijumlahkan, hanya terkumpul 4.000 liter per bulan. Sementara, kelompok saya hanya dapat menghasilkan 500-600 liter per bulan. Jadi mana saya sanggup,” ungkapnya.

Yamin memaparkan, terkenalnya khasiat madu Sumbawa disebabkan madu tersebut  berasal dari lebah liar yang hanya bisa di temukan di hutan-hutan Sumbawa. Lebah-lebah madu itu tidak diternakan di manapun juga.

Makanan lebah madu Sumbawa, yaitu bunga pohon bidara,  berbeda dengan lebah madu di daerah lain. Pohon bidara, yang dalam bahasa lokalnya goal  dan dalam bahasa latinnya disebut ziziphus mauritiana, terkenal memiliki banyak khasiat penyembuh.

Selain itu, proses pembuatan madu asli Sumbawa juga sangat hati-hati, sehingga bebas dari proses fermentasi dan hal-hal lain yang dapat mengurangi manfaat madu tersebut. Madu Sumbawa yang diambil langsung dari hutan segera diperas, disaring, kemudian dimasukan ke dalam botol tanpa campuran apapun.

“Kalau mau lebih terasa khasiatnya, sebaiknya madu tersebut dikunyah dengan sarangnya karena kandungan propolisnya masih 100%, kalau sudah diperaskan hanya tersisa 10%,” ungkapnya.

Propolis yang dihasilkan oleh lebah madu ini mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk membangun kekebalan tubuh dan mengaktifkan Kelenjar Thymus.

Selain itu, propolis juga mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk berbagai macam penyakit seperti thypus, diare/muntaber, demam berdarah, flu, TBC, maag, luka luar, radang tenggorokan, sakit gigi, radang ginjal,  kanker, tumor, mium, kista, jantung, asam urat, asam urat, kolesterol, trigliserin, dan lain-lain.

Saat ini, Yamin menjual madu yang diproduksinya seharga Rp 40.000 per botol. Setiap botol berisi 625 ml madu. Padahal kalau sudah sampai di pulau Lombok, satu botol madu asli Sumbawa ini dipatok dengan harga Rp 150.000 per botol.

Yamin juga mendagangkan madunya dalam bentuk kemasan jerigen  berisi 2,5 liter seharga Rp 107.000, serta dalam bentuk bongkahan sarang yang dimasukan ke dalam toples seharga Rp 50.000 per kilogram (Kg). Yamin sendiri membeli sarang lebah dari anggota kelompoknya dengan Rp 35.000-37.000 per Kg.

“Rata-rata per kilogramnya bisa digunakan untuk  membuat satu botol madu berisi 625 ml,” jelasnya.

Selain menjual dalam bentuk madu murni, Yamin dan kelompoknya juga menjual madu olahan sejak awal  tahun 2000. Jenis-jenis produk yang dijual Yamin adalah madu kunyit Instan, madu jahe instan serta minyak sumbawa asli. Madu kunyit instan dan  madu jahe instan dijual dalam kemasan toples dengan  harga Rp 23.000. sedangkan minyak sumbawa asli  dijual Rp 15.000 per botol.

“Minyak Sumbawa ini dibuat dari akar-akaran. Ini  dibikin langsung oleh dukun yang ada di daerah  ini,” kata dia.

Akhir-akhir ini, sarang bekas perasan madu pun  dipesan  oleh sebuah perusahaan dari Surabaya untuk membuat sabun kecantikan dan alat-alat make up. Namun ia tidak dapat memenuhi permintaan itu karena jumlahnya terlalu besar.

“Mereka minta dalam jumlah besar, tapi saya tidak  bisa penuhi,” ujar pria yang juga bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) ini.

Yamin mengaku hingga saat ini dirinya masih belum memiliki sebuah toko sehingga untuk mendapatkan  produk ini, para konsumen harus mendatangi langsung  rumah Yamin atau bisa juga memesan langsung via SMS dan telepon.

“Kalau uangnya sudah ditransfer, nanti barangnya langsung kami kirimkan,” paparnya.

Berminat membeli :
UD Madu Lestari
Desa Semongkat, RT 10/05
Kecamatan Batu Lanteh
Sumbawa Besar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Lucunya Bisnis Boneka Horta

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Boneka Horta atau boneka edukasi mulai dikenal sebagai boneka edukasi bagi anak-anak. Bisnis dari boneka horta sangat diminati pasar karena konsepnya yang unik dan mendidik.

Direktur Green Trading Company Ahmad Nashih Abdurrahman sebagai pengembang produk boneka horta menjelaskan, boneka rumput horta adalah suatu media tanam yang dikemas dalam bentuk boneka yang apabila disiram setiap hari pada bagian atas kepalanya akan ditumbuhi rumput atau semacam rambut pada manusia.

Boneka horta bisa menjadi salah satu alternatif mainan baru yang edukatif kreatif dan imajinatif untuk anak-anak. Selain itu, anak-anak dapat belajar mengamati pertumbuhan tanaman sambil bermain.

Permainan ini dimulai ketika anak merendam boneka dengan air dan menyiram kepala boneka setiap hari dan mengamati pertumbuhan rumput setiap hari. Apabila rumput sudah tumbuh terlalu tinggi, maka anak-anak dapat memangkas rumput sesuai dengan gaya dan keinginan anak.

Menurutnya boneka horta dibentuk dari bahan serbuk gergaji, yang dibungkus  oleh kain kasa. Didalamnya di masukan  pupuk dan bibit rumput. Proses  pertumbuhan rumput bisa terjadi pada hari ketiga setelah dilakukan penyiraman setiap hari. Rumput boneka horta bisa bertahan hingga 3 bulan.

Nashih menambahkan saat ini pihaknya telah mengembangkan berbagai produk boneka horta antara horta cup, horta panda, horta kura, horta babi, horta sapi, horta kodok, horta kucing, horta gajah, horta monyet, horta macan, horta kuda dan horta boneka etnik. Meski sayangnya saat ini khusus untuk bibit rumput masih diimpor dari Amerika Serikat (AS).

Kisah awalnya mengembangkan produk boneka horta, dimulai sejak tahun 2004 lalu. Boneka ini diperkenalkan oleh  kakak kelasnya Institut Pertanian Bogor (IPB).  Produk boneka horta sendiri merupakan hasil kreasi mahasiswa dalam program kreativitas mahasiswa (PKM) di IPB.

“Waktu itu ada dosen yang meminta agar ada boneka yang  bisa ditumbuhi tanaman,” jelas Nashih kepada detikFinance, Senin (10/5/2010).

Ia menjelaskan sejak dikembangkan beberapa tahun lalu, permintaan terhadap boneka horta sangat tinggi. Saat ini setidak sebanyak 300-400 boneka terjual per hari dengan harga termurah dari Rp 6.500-30.000 per buah.

Pihaknya menjual produk boneka ini melalui gerai khusus di lokasi di Cilandak Town Square Jakarta. Sementara untuk penjualan ritel sudah mencakup seluruh Indonesia dari para mitra.

Pasar dari produk boneka horta umumnya adalah pihak pengeola sekolah sebagai penunjang pelajaran. Boneka horta juga cukup laris untuk acara-acara khusus dengan melayani pesanan khusus.

Meski terlihat menjadi bisnis yang ringan, omset penjualan bisnis  ini mencapai Rp 100 juta per bulan. Dengan mampu mengerahkan 35 tenaga kerja para ibu-ibu rumah tangga di kawasan Bogor yang  sebelumnya mengganggur.

Dikatakannya selama ini ia melakukan kerjasama dengan berbagai mitra pemasarannya di banyak daerah dengan menerapkan sistem jual putus yaitu menjual produk boneka horta secara tunai.

Namun dalam waktu dekat, ia sedang mengembangkan kemitraan pemasaran dengan menggunakan paket edukasi, yaitu siapapun yang ingin bermitra bisa melakukan kerjasama bagi hasil, asalkan si mitra bisa menyiapkan lokasi edukasi khususnya sekolah-sekolah untuk memperkenalkan boneka horta untuk media edukasi.

“Kita juga membuka paket edukasi, semacam program kurikulum, kita bisa sharing bagi hasil dengan mitra,” katanya.

Ia menjelaskan pengembangan sistem kemitraan melalui paket edukasi akan memberikan keuntungan antara pihaknya dengan si mitra. Mengingat konsep boneka horta juga untuk menopang ekonomi yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Hangatnya Bisnis ‘Red Ginger Corner’

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Bermula dari ide untuk mencari alternatif minuman penghangat tubuh selain Bir, maka terciptalah minuman kemasan berlabel Red Ginger Corner. Awalnya hanya sekedar rasa original jahe merah, kini berkembang menjadi beberapa varian rasa.

Darul Mahbar sebagai penggagas mengaku memulai bisnis ini sejak dua tahun lalu, dengan produk utama Jahe Merah Instan. Selanjutnya ide berkembang untuk menyajikan varian rasa yang berbeda, semacam Cappucinno, Cokelat, Stawberry, Vanila, Espresso, dan juga Creamy serta original yang tetap dipertahankan.

“Kalau di luar negeri ada Bir, di sini ada Red Ginger. Selain membuat hangat, jahe juga banyak khasiatnya,” ungkap Darul saat berbincang dengan detikFinance dalam acara Pesta Wirausaha di Jakarta, Minggu (11/4/2010).

Ia mengaku, ide membuat varian rasa dengan bahan utama jahe merah ini sudah ada dalam benaknya. Namun karena keterbatasan kemampuan, dirinya baru bisa memulai pada satu bulan kebelakang.

Adalah Untung Nugroho yang menjadi mitra bisnisnya, dalam meramu varian rasa jahe merah ini. Darul fokus pada produksi dan quality control akan rasa, sedangkan Untung bertanggungjawab akan operasional manajemen dan pemasaran. Maklum saja, Red Ginger Corner ini juga diwaralabakan (franchise).

“Kami satu manajeman. Saya urusi produksi. Untung Red Ginger Cornernya. Saya supplai bahan ke dia,” kata Darul.

Diawal meracik, dirinya sempat ragu. Namun setelah dicoba kepada teman-temannya, ternyata responnya positif. Dalam pameran di Pesta Wirausaha ini bahkan, Darul menargetkan dapat merangkul mitra bisnis (franchesor) sebanyak 100 orang.

“Sambutannya positif. Sampai kemarin sudah ada menyatakan tertarik (sebagai mitra) 50. Sampai nanti mungkin 100. Tapi mimpi tertinggi saya adalah ingin pecah rekor MURI, yaitu 1.000 mitra dalam 1 tahun,” jelasnya.

Beberapa varian rasa yang ditawarkan diambil dari bahan utama, seperti cokelat dan cappucino. Sedangkan untuk Stawberry dan Vanila didapat dari sari perasa.

Red Ginger Corner sendiri menawarkan pake investasi sebagai mitra dengan harga cukup layak, yaitu Rp 5 juta. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapat satu unit booth, satu set peralatan pernjualan (dispenser, blender dan coffe maker), bahan baku 140 cups (terdiri dari 7 rasa), materi promosi dan buku panduan mendidik (training) karyawan.

Yang menjadi menarik adalah, Darul bersama Untung tidak mengenakan royalti fee maupun franchise fee kepada mitranya. Darul hanya mendapatkan pendapatan operasi dari bahan baku yang setiap saat dibutuhkan mitra sebagai penjual.

“Prinsip kami tidak menekan mereka untuk fee. Kita hanya sediakan bahan baku, yang bisa kita kirim sesuai permintaan. Satu kemasan beserta cup dan tutupnya (per 1 set), seharga Rp 2.500. Nanti tinggal ditambah biaya pengiriman per kg-nya berapa,” ucapnya.

Darul percaya Red Ginger Corner  ini merupakan bisnis baru. Hingga diprediksi dapat menghasilkan keuntungan yang baik dan tingkat pengembalian modal (BEP) akan didapat dalam waktu lima bulan setelah beroperasi. Satu porsi, mitra akan menjual seharga Rp 5 ribu. Dengan asumsi penjualan mencapai 40 kemasan per hari, maka pendapatan mitra sebesar Rp 6 juta. Setelah terpangkas biaya sewa, pembelian bahan baku, gaji karyawan dan beban-beban lain, maka laba bersih per bulannya bisa mencapai Rp 1,1 juta.

“Kami juga berencana untuk mengubah desain booth yang ada. Namun kami melihat material dasar booth, karena ada saran dari teman untuk jangan memakai almunium. Kami sedang pikirkan. Tapi sebaiknya tidak merubah paket investasi. Booth yang ada saja sudah Rp 3 juta, ditambah peralatan dan lain-lain,” tuturnya.

Darul sendiri terhitung baru sebagai wirausaha. Ia bergabung dalam wadah Tangan Di Atas (TDA) tahun 2008. Warga asli Sumatera ini rela meninggalkan profesinya sebagai karyawan BPR, padahal posisinya saat itu telah mencapai manajer.

“Saya merasa ide-de saya tidak berkembang. Kalau ingin melakukan apa, harus izin bos. Kemudian saya bertekat ingin ke Jakarta dan melalukan apa saja untuk usaha. Diawali dari jahe instan kemudian saaat ini mencoba Red Ginger Corner ini. Mudah-mudahan hasilnya baik, Insya Allah,” imbuhnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Modal Rp 50 Juta, Bisa Miliki Waralaba Holcim

Sumber : Detik Finance

Jakarta – PT Holcim Indonesia Tbk (Holcim) menawarkan kemitraan waralaba (franchise) bagi para mitra investor yang ingin bergabung mengembangkan bisnis gerai toko bahan bangunan dan konsultasi pembangunan rumah baru maupun renovasi rumah (Solusi Rumah).

Mitra investor dapat membeli franchise Solusi Rumah dengan biaya mulai dari Rp 50 juta (khusus untuk mereka yang sudah punya toko bangunan jadi hanya membeli franchise saja), sampai Rp 700 juta mencakup keseluruhan hingga konsultasi pembangunan rumah. Mitra akan mendapatkan pelatihan, diperkirakan mitra dapat balik modal dalam waktu 3,5 tahun.

Saat ini, sudah terdapat 96 gerai Solusi Rumah di Pulau Jawa. Dengan konsep ini Holcim menargetkan menambah gerai hingga berjumlah 480 gerai pada tahun ini.

“Solusi Rumah tidak hanya menawarkan langkah mudah untuk membangun rumah, tapi juga sistem bangunan yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan,” kata Group Brand & Marketing Manager Holcim Indonesia Apsara Herman melalui siaran persnya,  Selasa (1/6/2010).

Dikatakannya Solusi Rumah lebih dari sekedar toko bahan bangunan, tapi merupakan solusi bagi orang yang akan membangun atau merenovasi rumah. Menurut Apsara, selain lebih cepat, rumah yang dibangun dengan memakai Solusi Rumah juga lebih murah 20%.

“Kami menyadari bahwa banyak orang mengalami kebingungan harus mulai dari mana untuk membangun rumah impian mereka, atau untuk merenovasi rumah mereka saat ini. Sekarang, tidak perlu khawatir lagi, karena Solusi Rumah pasti dapat membantu,” tambah  Marketing & Innovation Director Holcim Indonesia Patrick Walser.

Konsep yang dikembangkan oleh Holcim melalui Solusi Rumah antara lain:

  • Datangi Gerainya.
  • Tentukan Desainnya.
  • Konsultasikan Biaya dan Kreditnya.
  • Pilih Bahannya.
  • Bangun Rumahnya.

“Dalam lima tahun ke depan kami menargetkan Solusi Rumah dapat menyerap 50% dari penjualan semen Holcim,” kata Franchise Manager Holcim Indonesia Oza Guswara,

Tahun 2009 lalu Holcim Indonesia berhasil menjual sebanyak 7,2 juta ton semen.

Sebelumnya anak usaha Holcim Indonesia  yaitu PT Holcim Beton (Holcim Beton) menawarkan usaha waralaba bagi industri beton di Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha waralaba ini adalah sebesar Rp 3,5 miliar.

Dengan investasi sebesar itu, investor bisa memulai produksi beton sebanyak 24.000 m3 per tahun. Tak hanya itu, Holcim juga menyediakan dukungan tenaga ahli yang akan membantu berjalannya bisnis beton tersebut. Sedangkan untuk biaya bergabung (joint fee), investor akan ditarik Rp 150 juta untuk 5 tahun serta 2% dari penjualan bersih.

Lebih lanjut hubungi: Mitraku@holcim

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Garuda Masih Kesulitan ‘Lepas’ Citilink

Sumber : Detik Finance

Jakarta – PT Garuda Indonesia masih menggodok rencana pemisahan (spin off) anak usahanya, Citilink. Namun, pemisahan tidak dilakukan tahun ini dan tidak menjadi prioritas, karena banyak syarat yang harus dipenuhi.

Spin off pasti akan kita lakukan. Tapi tidak tahun ini,” kata Direktur Operasional Garuda Indonesia, Ari Sapari di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (30/8/2010).

Menurutnya, saat ini maskapai pelat merah itu sedang berniat untuk mendapatkan Aircraft Operator Certificate (AOC) atau sertifikat operator pesawat udara untuk anak usahanya tersebut.

Selain itu, perseroan juga berniat meningkatkan kontribusi Citilink kepada kinerja perseroan. Pasalnya, saat ini kontribusi anak usahanya itu masih terbilang kecil, hanya sekitar 5 persen.

“Untuk bikin airlines kan tidak semudah buka rute. Masih harus banyak dikaji lagi,” imbuhnya.

Selain lebih rumit, membuka penerbangan baru juga harus memenuhi syarat standar penerbangan, keamanan dan lain-lainnya. Citilink selama ini memiliki sekitar 6-7 rute penerbangan di antaranya Surabaya, Banjarmasin, dan Balikpapan.

Rencana pemisahan Citilink menjadi perusahaan sendiri ini sudah direncanakan Garuda sejak tahun 2007 silam. Pada tahun 2007, Dirut Garuda Emirsyah Sattar pernah mengirim surat kepada Menteri BUMN saat itu untuk mendirikan PT atas nama Citilink.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

BPOM Sulit Pantau Produk Berbahaya di Pasar Tradisional

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Tugas utama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan dari kandungan zat berbahaya. Salah satunya dengan mengoperasikan mobil laboratorium keliling yang menyasar pasar-pasar dan sekolah dasar untuk memeriksa sample makanan atau obat yang diduga berbahaya.

Meski mengaku sukses menurunkan penggunaan zat-zat berbahaya produk-produk makanan di sekolah-sekolah dasar hingga 75%. Namun untuk urusan memeriksa makanan atau produk di pasar-pasar tradisional yang berpotensi berbahaya, BPOM mengaku kewalahan.

“Untuk sekolah-sekolah dasar hasilnya 75% turun yang tidak bersyarat. Tapi yang di pasar ini susah karena harus investigasi, dia (pedagang) belinya dari mana. Kemudian supplier-nya siapa jadi alurnya panjang,” kata Kepala BPOM Kustantinah di Pasar Mandiri Kelapa Gading, Jakarta, Senin (30/8/2010).

Ia menjelaskan program pemeriksaan makanan di sekolah-sekolah dasar melalui mobil laboratorium keliling sudah menjadi kegiatan rutin sebagai kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional.

Kustantinah mengakui untuk pasar tradisional masih belum intens dari jangkauan mobil lab keliling, umumnya hanya sebulan sekali.

“Untuk mobil lab keling, kita tergantung anggaran BPOM, setiap balai POM di daerah 31 provinsi minimal punya 1 di Jakarta ada 3 mobil,” katanya.

Menurutnya idealnya setiap mobil bisa menjangkau pasar-pasar tradisonal tanpa ada batasan. Namun dengan kondisi anggaran yang terbatas, pemantauan BPOM di pasar tradisional intensitasnya masih terbatas.

“Sebetulnya kita minta tambahan anggaran, tahun 2011 untuk  mobil keliling Rp 10 miliar,” katanya.

Sementara itu Kepala Pengujian Balai POM DKI Jakarta Kasmida mengatakan dengan adanya mobil keliling pihaknya setidaknya sudah melakukan sample 500 produk makanan dan obat sepanjang tahun ini. Namun dengan hanya armada mobil keliling yang hanya 3 buah, meliputi 5 wilayah DKI, kondisinya sangat terbatas.

“Mobil keliling hasil lab-nya bisa langsung di tempat. Ini sebenarnya sebagai pembinaan saja, bukan law enforcement,” katanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
 Page 76 of 97  « First  ... « 74  75  76  77  78 » ...  Last »