![1302803238172506885 1302803238172506885](http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/1302803238172506885.jpg)
Seperti diberitakan diberbagai media nasional dan internasional, bahwa tersiar Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tangga 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan. Dari nilai tebusan awal yang diminta sebesar 2,3 juta US Dollar, dalam perkembangannya perompak menaikkan nilai tebusan menjadi 2,4 juta US Dollar atau Rp 24 miliar.
Hingga saat ini sudah terhitung 3o hari lebih para sandera masih terkatung-katung nasibnya. Mereka sudah kehabisan perbekalan makanan dan obat-obatan. Sumber media menjelaskan bahwa para perompak asal somalia itu telah banyak merampas berbagai fasilitas yang terdapat di Kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Ltd tersebut. Termasuk perbekalan obat-obatan yang terdapat di kapal itu habis dirampasnya. Sungguh mengenaskan nasib para sandera saat ini, bahkan saat ini mereka mulai merasakan berbagai penyakit yang dialaminya, diare, tipes, dan radang tenggorokan. Kekurangan lain yang dialami para sandera adalah sudah tidak tersedianya persediaan air bersih untuk mandi, memasak dan minum.
Perompak Kapal Sinar Kudus mulai melakukan berbagai insiden terhadap para sandera yang bisa mengakibatkan cidera maupun hilangnya nyawa para sandera. Bila hal ini terus berlanjut maka nasib para sandera sudah tidak dapat dipastikan hidup akibat insiden kekerasan oleh para anggota perompak asal Somalia itu, mereka dilengkapi senjata mematikan. Karena apa yang menjadi tuntutan peompak Somalia hingga saat ini belum terkabulkan dari pihak manajemen PT Samudera Indonesia Ltd sebagai pemilik Kapal Sinar Kudus. Sementara itupun pihak pemerintah Republik Indonesia juga masih saja adem-adem ayem dengan adanya peristiwa pembajakan Kapal Sinar Kudus oleh kelompok perompak asal Somalia.
Pemerintah sampai saat ini masih diam dan bungkam untuk bertindak tegas kepada perompak Somalia. Padahal didalam kapal tersebut terdapat 31 orang ABK, termasuk didalamnya 20 warga Indonesia. Sementara itu keluarga para korban penyanderaan telah berkali-kali menuntut tanggung jawab pihak manajemen pemilik Kapal Sinar Kudus untuk segera mengabulkan permintaan pembajak berupa uang tebusan senilai 2,4 juta US Dollar atau Rp 24 miliar.
![13027957401330634555 13027957401330634555](http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13027957401330634555.jpg)
Selain tuntutan ditujukan kepada pihak manajemen PT Samudera Indonesia Ltd, para keluarga korban penyanderaan juga menuntut pemerintah untuk ikut campur tangan didalam upaya pembebasan sandera. Namun hingga saat ini pemerintah masih saja diam di tempat, tidak ada upaya tidakkan pengiriman pasukan militernya ke wilayah terjadinya pembajakan Kapal Sinar Kudus, PT Samudera Indonesia Ltd tersebut.
Terdengar lagi kabar terbaru tentang tersiarnya berita dari berbagai media, bahwa negara tetangga yang gemarnya memprovokasi wilayah perbatasan teritorial kedaulatan Republik Indonesia, Malaysia menawarkan diri bersedia mengirimkan militernya untuk membantu pemerintah Republik Indonesia dalam upaya pembebasan korban pembajakan Kapal Sinar Kudus oleh perompak asal Somalia tersebut.
Anehnya tawaran ini mendapat respon positif dari berbagai pihak terkait di republik ini. Anggota Komisi I DPR, Hidayat Nur Wahid, mengharapkan tawaran yang disampaikan Malaysia untuk membantu Indonesia membebaskan 20 anak buah Kapal Sinar Kudus yang ditawan pembajak para perompak Somalia merupakan tawaran tulus dan bukan sindiran. Jika benar disampaikan dengan tulus, pemerintah perlu menyambutnya dengan baik.
![13027958101591791669 13027958101591791669](http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13027958101591791669.jpg)
Kalau diamati penawaran pemerintah Malaysia kepada pemerintahan Republik Indonesia adalah upaya untuk menghilangkan kesan kesalahannya yang telah banyak merugikan pihak Republik Indonesia, khususnya pada peristiwa-peristiwa provokasi soal berbagai klaem dan soal batas wilayah teritorial Republik Indonesia, serta pengakuan kepemilikan beberapa pulau yang ada tepat disetiap daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Namun hal ini boleh jadi, pemerintah Malaysia memang mempunyai niatan baik yang sebenarnya atas penawaran tersebut. Semoga benar apa yang diungkapkan oleh Hidayat Nur Wahid, bahwa pemerintah Malaysia dengan inisiatifnya itu adalah niatan murninya, bukan sebagai sindiran atas kurang tanggapnya pemerintahan Republik Indonesia soal kasus pembajakan Kapal Sinar Kudus tersebut.
Akan tetapi seharusnya pemerintahan Republik Indonesia harus punya malu. Mengapa sampai saat ini masih saja diam, bisanya hanya rapat dan berkoordinasi saja soal pembajakan Kapas Sinar Kudus. Sementara hasil dari rapat dan berbagai koordinasinya tidak terealisasi jelas dihadapan publik negeri ini. Pemerintah Republik Indonesia berkesan menutup-nutupi kasus ini, padahal semua rakyat Indonesia sudah mengetahuinya. Inilah kondisi ketidak jantanan pemerintahan kita.
![13027958491530748613 13027958491530748613](http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13027958491530748613.jpg)
Seharusnya pemerintah Republi Indonesia segera bersikap dan bertindak untuk melakukan pembebasan para sandera yang kebanyakan adalah warga Indonesia. Pemerintah tidak segera mengirimkan tim penyelamatan yang harusnya dilaksanakan oleh militer, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Padahal peristiwa pembajakan Kapal Sinar Kudus yang dilakukan kelompok perompak Somalia itu adalah kesempatan baik untuk menujukkan kualitas dan kuantitasnya militer republik ini. Justru aneh malah pemerintah meminta kepada pihak manajemen PT Samudera Indonesia Ltd sebagai pemilik Kapal Sinar Kudus untuk terus melakukan koordinasi dan dialok kepada perompak. Pemerintah tidak memperhitungkan pentingnya penyelamatan nyawa yang sedang terancam, pemerintah lebih senang dan terpokus menghitung untung ruginya nilai uang yang diminta para perompak Somalia.
![13027967711142614545 13027967711142614545](http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/04/13027967711142614545.jpg)
Mana tanggungjawabmu wahai presiden Susilo Bambang Yudhoyono ?. Keselamatan mereka ada dipundak tanggung jawabmu saat ini !. Ini adalah kesempatan baik untuk republik Indonesia menunjukan keberanian militernya didalam tugas penting dalam penyelamatan para nyawa warga Indonesia. Jangan melihat untung ruginya, tapi lihatlah nilai kemanusiaannya..!
” Kurang memperhatikan nyawa yang terancam, pemerintah tampaknya berhitung untung rugi nilai tebusan”
Dan mana kegagahan serta keberanianmu wahai TNI ?. Tunjukkanlah pengalamanmu yang sudah banyak didapat dari berbagai tugas selama ini. TNI sudah cukup banyak menimba pengalaman diberbagai medan perang. Bukan itu saja, TNI juga sudah cukup banyak dipercaya oleh dunia untuk menjaga perdamaian di setiap negara yang berkecamuk.
Ayo maju TNI, jangan takut dan jangan hanya bisa diam !. Seharusnya TNI malu dengan militer negara tetangga yang menawarkan diri untuk membebaskan jiwa warga negeri ini yang sedang terancam oleh kekerasan para perompak Somalia itu !. (ditulis oleh : Syaifud Adidharta )
Source : kompasiana.com