You are here: Home > Uncategorized > Kebersihan lingkungan dimulai dari diri sendiri

Kebersihan lingkungan dimulai dari diri sendiri

Saat ini seperti kita ketahui bahwa lingkungan di sekitar kita sudah sangat kotor dengan sampah dimana-mana. Tanpa kita sadari bahwa sedikit demi sedikit sampah yang sering kali dibuang sembarangan akan menjadi semakin banyak dan tentunya akan merusak suasana lingkungan, menggangu kesehatan, dan lebih parahnya lagi menyebabkan kerusakan infrastruktur yang berakibat terjadinya banjir. Masyarakat saat ini yang cenderung tidak memperhatikan ketiga hal ini dan tidak peduli dengan dampak-dampak lain yang dapat ditimbulkan. Namun, kita sebagai generasi muda perlu menitikberatkan ketiga hal ini sebagai dasar pentingnya pengelolaan sampah yang baik khususnya bagi kita semua yang tinggal di ibukota Jakarta. Bayangkan saja, Jakarta yang berfungsi sebagai ibukota masih didominasi oleh sampah yang bertebaran dimana-mana. Apakah kita pernah berpikir apa yang dibayangkan turis luar negeri ataupun wakil-wakil daripada Negara lain apabila berkunjung ke Negara kita dan melihat bahwa ibukota kita saja tidak dapat tertata dengan baik? Tentunya hal seperti ini akan memberikan dampak negatif bagi Negara kita sendiri.

Semenjak kepemimpinan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru (Bapak Joko Widodo dan Bapak Basuki Tjahaja Purnama), kegiatan pembersihan lingkungan mulai terlihat. Mulai dari kegiatan pengerukkan beberapa kali di Jakarta sampai dengan pemindahan pedagang kaki lima ke dalam kios-kios kecil. Semua hal yang dilakukan mereka lakukan tersebut tak lain adalah untuk memperbaiki infrastruktur ibukota yang sudah sangat-sangat tidak tertata dan menanggulangi dampak-dampak yang diakibatkan oleh sampah seperti munculnya bencana banjir. Namun segala kegiatan yang dilakukan mereka beserta PEMDA DKI Jakarta tidak akan bermanfaat dan tidak akan berhasil apabila tetap tidak ada kesadaran daripada masyarakat Ibukota untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dengan kata lain, tanpa adanya kesadaran bahwa sampah haruslah dibuang di tempatnya maka mau berapa ratus kali pun kali tersebut dikeruk, tetap saja akan menyebabkan banjir karena sampah dibuang kembali di kali yang sudah dikeruk. Oleh karena itu, disini saya ingin mengajak kita semua yang membaca postingan ini untuk membuang sampah pada tempatnya karena tanpa kesadaran yang dimulai dari diri sendiri, upaya pemerintah di dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur yang ada di ibukota tidak akan pernah berhasil.

Beberapa tahun terakhir, apabila kita memperhatikan fasilitas yang ada di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta, hampir setiap sisi daripada pusat perbelanjaan tersebut dilengkapi dengan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan sampah non organik. Hal ini sebetulnya ditujukan untuk memudahkan pihak terkait daripada pusat perbelanjaan untuk mengolah sampah tersebut. Namun, sayangnya sering kali saya melihat bahwa pengunjung daripada pusat perbelanjaan tersebut tidak peduli dan sembarangan memasukkan sampah ke tempat yang berlawanan dengan yang seharusnya. Lagi-lagi saya melihat disini bahwa kesadaran masyarakat kita ini sangatlah kurang dan memiliki tingkat keegoisan yang sangat-sangat tinggi.

Daritadi saya hanya membahas fakta-fakta yang ada di lapangan saat ini, namun saya belum membahas bagaimana solusinya mengatasi permasalahan-permasalahan diatas yang pada dasarnya disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang sangat-sangat minim terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu saat ini saya akan membahas bagaimana solusinya.

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Hal ini dapat dilakukan sejak dini. Misalnya sejak memulai jenjang pendidikan sekolah dasar sudah ditekankan bahwa kebersihan adalah hal yang penting, maka daripada itu segala hal yang berhubungan dengan kebersihan, misalnya pengelolaan sampah perlu untuk diajarkan di sekolah dan dibiasakan. Bahkan bila memang diperlukan, diberikan sanksi apabila tidak dapat menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut merupakan solusi untuk memperbaiki generasi yang akan datang. Namun bagaimana dengan generasi saat ini? Untuk generasi saat ini, saya memiliki solusi bahwa kesadaran itu dimunculkan lewat gerakan-gerakan anak muda Indonesia dengan cara mempromosikan untuk membuang sampah pada tempatnya. Banyak sekali media yang dapat digunakan untuk mempromosikan kegiatan ini, mulai dari media sosial, media iklan televisi, media cetak, sampai dengan media-media kecil seperti sticker dan poster. Selain mempromosikan, kita juga dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Penyuluhan ini dapat dilakukan lewat pemberian seminar-seminar seperti di kampus ataupun di tempat-tempat umum. Intinya adalah kita menciptakan suatu konsep berpikir bahwa dengan kesadaran yang dimulai dari diri sendiri, kita dapat menciptakan suatu perubahan lingkungan yang lebih baik di masa depan. Lingkungan yang memiliki suasana yang indah, lingkungan yang sehat, dan lingkungan yang bebas daripada bencana banjir.

Hal yang dipaparkan diatas merupakan langkah yang dapat dikatakan langkah halus. Namun saya juga memiliki solusi lain di dalam menggerakan penanggulangan sampah di Jakarta dengan menggunakan langkah yang dapat dikatakan cukup tegas. Yaitu dengan menegakkan UU Sampah no.18 tahun 2008, dimana pasal 29 ayat 1.e terdapat larangan untuk membuang sampah sembarangan. Saat ini saya melihat bahwa undang-undang ini ada namun tidak berjalan dengan semestinya. Kenapa saya bisa mengatakan seperti demikian? Jawabannya sangatlah sederhana, karena kita semua dapat melihat bahwa sampah masih bertebaran dimana-mana walaupun secara undang-undang peraturan itu ada. Bagaimana menegakkannya? Jawabannya adalah dengan memastikan bahwa penegak-penegak hukum kita langsung menindak dan memberikan sanksi sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku kepada pelaku yang membuang sampah sembarangan. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku tersebut. Hal inilah yang banyak digunakan oleh Negara-negara lain di dalam menegakkan undang-undang tentang pelarangan membuang sampah sembarangan.

Akhir kata, saya rasa lebih baik segala sesuatunya dimulai dari kesadaran diri sendiri daripada harus berdasarkan paksaan. Karena segala sesuatu yang dimulai dari kesadaran diri sendiri akan tidak menjadi beban bagi diri sendiri melainkan menjadi suatu kedewasaan diri bahwa kebersihan lingkungan adalah untuk kepentingan bersama, kepentingan generasi yang akan datang, dan pencapaian kehidupan yang lebih baik. Jadi, mulailah dengan membuang sampah pada tempatnya !!!

#Sampah DKI Jakarta #PEMDA DKI Jakarta #Teach For Indonesia #Yuk Buang Sampah Pada Tempatnya #Blogfam #Klifonara Binus

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.