Hans Susanto

Jaman dahulu, didaratan cina, ada seorang kakek tua yang sangat pintar memilih kuda yang unggul. Karena usianya yang sudah tua, ia mewariskan keahliannya kepada cucu nya. Lalu ia menyusun buku cara cara untuk mencari kuda yang unggul.

Setelah 1 bulan, cucu nya sudah membaca buku itu lalu ia mencoba mempraktekan nya. Ia mencari kuda sambil membawa buku yg di berikan oleh kakek nya.

Dalam perjalanan, cucu itu memnemukan katak puru yang ukurannya besat. Ciri ciri katak itu mirip dengan ciri ciri kuda unggul yang di tulis di buku. Karena ia merasa sudah berhasil, ia membawa katak puu itu ke rumah untuk menunjukkan nya kepada kakek nya.

Sesampai di rumah, ia menunjukkan kepada kakek nya dan berkata “kek, aku sudah menemukan kudnya. Hanya berbeda pada kukunya saja” Sang kakek pun kaget bahwa yang dibawa cucu adalah katak bukan kuda.

Karena kakek nya sadar bahwa cucunya ini kurang pengalaman, lalu kakeknya berkata ” Kuda ini terlalu pintar untuk melompat. Sehingga sulit di kendalikan. Ini bukan termasuk kuda yang unggul”

Conclusion:Seringnya kita merasa mampu ketika menyelesaikan sesuatu melalui teorinya. Tanpa kita sadari bahwa bagian paling penting dari sebuah kesuksesan adalah Prateknya. Bukan teori nya.”In theory, there is no diffrence between theory and practice. in practice there is”

Jaman sekarang ini, banyak kita temukan orang yang pengganguran padahal mereka memiliki pendidikan yang tinggi. Tapi, kenapa mereka menjadi pengangguran? Jawabannya hanya satu. Pendidikan tidak menjamin kita sukses atau tidak. Semuanya kembali pada kita sendiri,pengalaman dan skill. Sebab skill dan pengalaman memiliki nilai 85% sedang teori hanya 15%. Orang yang baru menguasai teori saja belum bisa dikatakan ahli dalam bidang nya. so, praktek yang sempurna, akan membawa anda pada kesuksesan yang luar biasa juga tentunya

Quotes = “Practice makes perfect”