Penjualan BBM SPBU Asing Belum Saingi Pertamina

Source : Detik Finance

Jakarta – Penjualan BBM dari SPBU asing yang ada di Indonesia terbilang masih rendah dibandingkan penjualan SPBU Pertamina untuk penjualan BBM non subsidi.

Hal ini disampaikan oleh anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Adi Subagyo, di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (22/12/2010).

“Kalau datanya, kita ada, namun sekarang saya tidak hafal ya data penjualan (SPBU asing) pastinya berapa.” kata Adi.

Adi mengatakan, penjualan BBM oleh SPBU Asing sangat kecil sekali. Bahkan jika digabung jumlahnya dan dihitung dalam angka presentase, jumlahnya tidak akan mencapai 1%.

Saat ini harga antara pertamax cs dengan SPBU asing seperti Shell memang tak begitu jauh berbeda.

Terkait akan diberlakukannya pembatasan BBM subsidi pada akhir kuartal I-2011 yang memungkinkan memicu adanya persaingan antar SPBU asing dan lokal, Adi mengatakan hal tersebut tergantung dari konsumennya yang memilih nanti.

“Ya tergantung, kalau rasa nasionalisme kita tinggi pasti kita tahu akan seperti apa. Ya, sekarang tergantung ke konsumen, kalau konsumen nasionalismenya tinggi pasti akan beli ke Pertamina.” ujar Adi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Melesat 68 Poin, IHSG Rebound ke 3.637

Source : Detik Finance

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rebound ke level 3.637 dengan mengoleksi penguatan 68 poin. Indeks mulai beranjak bangkit secara perlahan setelah kemarin terpuruk cukup dalam.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 7,442 poin (0,21%) ke level 3.576,252. Indeks mencoba bangkit setelah kemarin tertekan sentimen negatif konflik di semenanjung Korea.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melompat 66,035 poin (1,85%) ke level 3.634,845. Investor mulai memborong saham-saham unggulan dengan memanfaatkan momentum harga murah setelah penurunan yang cukup signifikan di perdagangan kemarin.

Menutup perdagangan, Selasa (21/12/2010), IHSG melesat 68,636 poin (1,92%) ke level 3.637,446. Sementara Indeks LQ 45 naik 13,737 poin (2,15%) ke level 651,981.

Seluruh industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak menghijau. Penguatan tertinggi dicetak oleh saham-saham di industri perkebunan, pertambangan, aneka industri, dan konsumer dengan penguatan lebih dari 2%.

Sejak pembukaan pagi tadi, indeks terus menanjak tanpa sekalipun melirik teritori negatif. Posisi tertinggi indeks hingga siang hari ini di level 3.642,096, sementara posisi terendahnya di level 3.569,463 pada saat pembukaan bursa.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di seluruh pasar mencapai 116.388 kali pada volume 6,11 juta lembar saham senilai Rp 4,21 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 63 saham turun dan 78 saham stagnan.

Investor asing pun sudah mulai kembali menanamkan modalnya, pada perdagangan hari ini transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sebesar Rp 155,932 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa regional masih mencetak penguatan di sore hari ini. Kekhawatiran terhadap konflik saudara antara dua Korea sudah mulai pudar.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:

  • Indeks Komposit Shanghai melompat 51,20 poin (1,79%) ke level 2.904,11.
  • Indeks Hang Seng melonjak 354,78 poin (1,57%) ke level 22.993,86.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 154,12 poin (1,51%) ke level 10.370,53.
  • Indeks Straits Times menguat 9,42 poin (0,30%) ke level 3.142,38.
  • Indeks Kospi naik 16,81 poin (0,83%) ke level 2.037,09.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sepatu Bata (BATA) naik Rp 8.000 ke Rp 69.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.300 ke Rp 52.300, Bayan (BYAN) naik Rp 1.300 ke Rp 14.200, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.200 ke Rp 52.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 950 ke Rp 14.550, Indospring (INDS) turun Rp 500 ke Rp 10.500, Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 300 ke Rp 13.000, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 230 ke Rp 1.760.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Malaysia ‘Kasih’ Jembatan Selat Malaka ke RI Setelah 1 Abad

Source : Detik Finance

Malaka – Pemerintah Malaysia bersedia mengeluarkan dana US$ 12,75 miliar untuk pembangunan Jembatan Selat Malaka. Jembatan ini bertahan selama 120 tahun, namun selama 100 tahun akan dikelola Malaysia dan sisanya 20 tahun diberikan kepada Indonesia

Pemerintahan Malaka benar-benar sudah siap untuk membangun jembatan yang menghubungkan Malaka-Sumatera ini. Malah dalam pemaparannya, pemerintah Malaka dan investor hanya menunggu kepastian pemerintah Indonesia.

“Kalau memang pemerintah Indonesia sudah setuju, kita langsung bangun jembatan itu. Kita berharap, pemerintah bersedia untuk bekerjasama dalam pembangunan jembatan ini,” kata Menteri Ekonomi Malaka, Datuk Seri Moh Ali Bin Rustam kepada wartawan, di restoran Majestik, Malaka, Senin (20/12/2010).

Datuk Moh Ali menyebutkan, pengkajian soal Jembatan Selat Malaka sudah matang dikaji bersama pihak swasta. Diperkirakan, jika pemerintah Indonesia setuju atas Jembatan Selat Malaka, maka pembangunannya membutuhkan waktu 10 tahun.

“Hitungannya selama 4 tahun dilakukan pengkajian, survey dan 6 tahun pelaksanaan kontruksi. Dengan hitungan 10 tahun jembatan akan selesai,” kata Datuk Seri Moh Ali.

Bila pemerintah Indonesia menerima tawaran pihak Malaysia, itu sama saja Indonesia akan mengelola Jembatan Selat Malaka menjelang keruntuhannya.

Lihat saja, usia jembatan 120 tahun. Selama 80 tahun tetap dikelola Malaysia karena merasa negara tetangga ini yang mendanainya.

Sisanya 40 tahun baru dikelola secara bersama, artinya Malaysia mendapat jatah pengelolaan kembali 20 tahun lagi. Sisa 20 tahun baru Indonesia yang mengelola ketika kondisi jembatan mulai uzur dan butuh banyak perbaikan di sana sini.

Bila kondisinya demikian, wajar sajalah bila Pemerintah Indonesia cuek terhadap rencana itu. Apalagi pihak Malaysia tidak memberikan kesempatan kerjasama dengan pihak swasta Indonesia dalam pembangunan jembatan itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Asuransi Bencana Sulit Diterapkan di Indonesia

Source : Detik Finance

Jakarta – Asuransi Bencana sulit diterapkan di Indonesia karena belum adanya sumber daya manusia (SDM) yang mampu menghitung premi asuransi untuk bencana di Indonesia. Akses data yang sulit menjadi kendala utama sulitnya penerapan asuransi tersebut.

Direktur Agency AXA Financial Indonesia Johnson menyatakan sampai saat ini pelajaran untuk menghitung premi bencana belum ada di Indonesia. Padahal, untuk premi tersebut perhitungannya sangat sulit karena harus memperhitungkan potensi kerugian di setiap jarak wilayah.

“Sekarang secara logikanya begini, dalam aktuaria (ilmu menghitung premi) yang ngajarain ngitung premi bencana itu ada tidak?? Tidak ada. Jadi saya kira tidak ada satu pun orang Indonesia yang bisa ngitung, luasnya berapa, potensi kerugian di jarak ini berapa, susah, apalagi Indonesia luas,” ujarnya di Jakarta Media Center, Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu (18/12/2010).

Selain itu, tambah Johnson, asuransi bencana ini akan mudah dilakukan di negara-negara yang memiliki bank data yang lengkap.

“Ada yang sudah menerapkan itu tapi itu di negara-negara yang klik komputer semua data ada. Nah di Indonesia kan susah buat nyari data,” ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah masih pikir-pikir untuk mempunyai asuransi bencana walaupun seringnya terjadi bencana di Indonesia.

Pemerintah masih mempelajari bentuk asuransi yang sesuai. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, di negara maju asuransi bencana sudah sangat lazim. Namun di Indonesia belum begitu dikenal, sehingga pemerintah sangat hati-hatio memberikan uangnya untuk mempunyai asuransi bencana alam.

Seperti diketahui, DPR mendesak pemerintah untuk segera mempunyai asuransi bencana yang pembayaran preminya nanti diambil dari APBN. Tapi pemerintah tak mau buru-buru dan terus mempelajari mekanisme kerja asuransi bencana ini.

Agus mengatakan, asuransi bencana itu harus mempunyai perusahaan reasuransi yang kuat sehingga dana pemerintah bisa aman.

Seperti diketahui, kalangan asuransi sebelumnya juga sudah menyatakan agar pemerintah bersedia kerja sama dengan pihak asuransi dalam hal penanggulangan bencana alam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Barang Hobi Puluhan Juta Diburu Masyarakat

Source : Detik Finance

Jakarta – Masyarakat tetap antusias memburu barang-barang hobi meskipun harganya hingga puluhan juta. Pameran Lifestyle and Hobby Expo 2010 diserbu masyarakat untuk mengejar hobi dan gaya hidupnya.

Pameran yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan 16-19 Desember ini dihadiri ratusan pendatang. Stand-stand hobi yang digelar pun beragam dari mulai hobi memelihara reptil hingga fotografi.

Dari pantauan detikFinance, pameran ini mayoritas dihadiri anak-anak muda yang mendatangi berbagai komunitas hobi pada pameran itu.

Salah satu komunitas yang dipadati adalah Jakarta Downhill Community. Komunitas penggemar sepeda gunung ini sedang menjadi tren hobi dan gaya hidup masyarakat Jakarta.

Tim Event komunitas ini yaitu Itang mengatakan, harga sepeda gunung tidak murah. Untuk yang standar di komunitasnya, harganya mencapai Rp 21 juta.

“Harga Rp 21 juta itu yang paling jelek atau standar. Yang paling mahal itu di atas 50 juta,” ujar Itang kepada detikFinance di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/12/2010).

Meski mahal, tetap saja anggota komunitas ini mencapai 200 orang. “Untuk komunitas mahal, ini sudah termasuk banyak, kan harga sepedanya sampai puluhan juta, perlengkapannya pun mahal-mahal. Tapi tak usah khawatir, bagi yang belum punya akan kami pinjami,” jelas Itang.

Selain komunitas sepeda, komunitas fotografi juga banyak dimintai walaupun harga kamera yang dijual di tempat tersebut lumayan membuat para penggemarnya merogoh kocek dalam-dalam.

Lalu ada juga penjual mainan yang tak hanya didatangi oleh anak-anak. Orang dewasa pun juga ikut memburu koleksi mainan sebagai hobi mereka. Salah seorang penjual mengakui, mainan yang dijualnya mayoritas ekspor, karena mainan dalam negeri tak diminati dan kalah saing dengan mainan impor.

Berminat mengejar barang hobi anda? Datang saja ke pameran ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cegah Bolak-balik Isi Premium, ‘Plat Kuning’ Dipasang Alat Deteksi

Source : Detik Finance

Jakarta – Pemerintah berencana untuk memasang alat pendeteksi berupa RFID (Radio Frequency Identification) yang akan memberikan sinyal jika ada angkutan umum plat kuning yang membeli BBM subsidi melewati batas wajar.

Demikian disampaikan oleh Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Evita Herawati Legowo di kantor ESDM, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta (17/12/2010).

“Dulu kan sempat diusulkan pakai smartcard, tapi kalau sekarang rencananya pakai RFID ini. Jadi nanti ditaruh di mobil (plat kuning) dan dikasih melalui pihak kepolisian rencananya,” ujar Evita.

Evita mengatakan penggunaan RFID tersebut agar memudahkan proses pengawasan, karena takut ada praktik-praktik tak wajar dilakukan oleh angkutan umum plat kuning tersebut.

“BPH Migas sudah menyiapkan alatnya dan juga aturannya. Tugas saya nanti mensosialisasikan ini bersama juga dengan BPH Migas. Jadi nanti ada kerjasama dengan BPH Migas dan Dirjen Migas juga. Nanti alat itu (RFID) ditaruh di kendaraan yang diperbolehkan (menerima BBM Bersubsidi) untuk memonitor volume pemakaian BBM.” jelasnya lebih lanjut.

Evita melanjutkan sebelumnya juga ada beberapa opsi, termasuk yang menggunakan smartcard, namun menggunakan smartcard dirasa lebih sulit.

“Kalau pakai smartcard nanti ada barcode-nya, tapi kalau kena hujan kemungkinan bisa rusak. Jadi lebih memungkinkan kalau pakai RFID itu. Tapi sejauh ini masih dikaji, nanti juga akan coba ditenderkan,” ujarnya.

“Kan negara lain hampir tidak ada lagi yang mensubsidi ini (BBM), penggunaan RFID hanya sebatas metode pilihan untuk kita sebagai acuan. Lagipula kita tidak harus mencontek dari orang lain,” tegasnya.

Seperti diketahui, Komisi VII DPR dan pemerintah telah menyetujui kebijakan pembatasan BBM subsidi akan dimulai pada akhir kuartal I-2011. Mulai akhir Maret 2011 mobil plat hitam tak boleh lagi mengkonsumsi BBM subsidi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Shell Ikut Naikkan Harga BBM Rp 200-Rp 550

Source : Detik Finance

Jakarta – PT Shell Indonesia kembali menaikkan harga BBM yang dijualnya sejak pukul 22.01 WIB tadi malam, mengikuti kenaikan harga pertamax cs yang dijual saingannya Pertamina. Kenakan harga BBM Shell berkisar Rp 200-Rp 550 per liter.

Menurut Humas Shell Indonesia, Fathia Syarif kepada detikFinance, Kamis (16/12/2010), harga BBM Shell berubah mengikuti harga minyak internasional.

Berikut daftar harga BBM Shell:

Super R92

  • Jabodetabek Rp 7.200 dari sebelumnya Rp 6.850
  • Jatim Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 7.200

Super Extra

  • Jabodetabek Rp 7.850 dari sebelumnya Rp 7.300
  • Jatim Rp 7.950 dari sebelumnya Rp 7.500

Diesel

  • Jabodetabek Rp 7.900 dari sebelumnya Rp 7.700
  • Jatim Rp 8.100 dari sebelumnya Rp 7.900

Sejak kemarin, Pertamina juga menaikkan harga BBM nonsubsidi yakni pertamax cs dengan besaran Rp 150-200 per liter.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pembatasan BBM Tak Ada Gunanya Dilakukan Cepat-Cepat

Source : Detik Finance

Jakarta – Pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai tidak berguna jika diterapkan dalam waktu dekat ini. Pasalnya, dana penghematan dari program tersebut masih sulit dimanfaatkan.

“Dalam jangka panjang subsidi memang harus dikurangi secara gradual, salah satunya dengan pembatasan konsumsi BBM. Namun tidak untuk saat ini, pengurangan subsidi tidak ada hasilnya apabila hasil dari penghematan tidak bisa terpakai,” ujar ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (15/12/2010).

Sebagai informasi, Pemerintah berencana menerapkan kebijakan penghematan konsumsi BBM bersubsidi mulai triwulan II 2011. Awalnya, kebijakan tersebut direncanakan mulai 1 Januari 2011 tetapi tidak disepakati DPR RI. Dari program tersebut, pemerintah berharap akan mendapatkan dana hasil penghematan sebesar Rp 3,8 triliun.

Namun, Purbaya menilai pemerintah akan sulit merealisasikan hasil dari penghematan tersebut karena belum ada jalur untuk alokasinya.

“Pemerintah belum bisa menyerap anggaran dengan baik. Kalau hasil dari penghematan tersebut untuk pembangunan infrastruktur, misalnya, masih ada masalah seperti pengadaan lahan,” ujarnya.

Sampai akhir November 2010, belanja negara tercatat sebesar Rp 817 triliun rupiah atau 72,6 persen. Hingga akhir tahun, realisasi belanja negara diperkirakan sebesar Rp 1.078 triliun rupiah atau 95,7 persen.

“Kalau konsumsi BBM bersubsidi dikurangi sementara belanja pemerintah masih lambat, masyarakat hanya merugi karena tidak ada hasil pembangunan yang bisa dinikmati. Dengan kondisi saat ini, pembatasan konsumsi BBM untuk penghematan anggaran tidak ada gunanya,” ujarnya.

Oleh karena itu, Purbaya menyatakan pemerintah harus terlebih dulu memerbaiki kinerja penyerapan anggaran. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan yang didapatkan dari penghematan subsidi BBM.

Di sisi lain, lanjutnya, kebijakan penghematan konsumsi BBM bersubsidi juga berpotensi menyebabkan lonjakan inflasi apabila tidak diterapkan secara hati-hati.

“Kalau dampak pembatasan konsumsi bisa diisolasi hanya kepada kendaraan pribadi saja, maka dampak inflasi tidak signifikan. Namun kalau tidak bisa, maka konsumen akan mengalami kenaikan harga lebih dari 50 persen,” ujarnya.

Purbaya menambahkan apabila dampak dari kebijakan tersebut menyangkut ke transportasi publik maka akan ada inflasi tambahan sekitar 3,5 persen.

“Dengan begitu, maka inflasi 2011 bisa mendekati 10 persen. Namun ini adalah worst case scenario,” tandasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Infrastruktur RI Tak Memadai, Pengusaha Pilih Investasi ke Malaysia

Source : Detik Finance

Jakarta – Pengusaha dalam negeri menilai infrastruktur Indonesia kurang memadai untuk investasi jangka panjang, maka dari itu wajar saja banyak yang memilih berinvestasi ke negara tetangga seperti Malaysia.

Hal itu diungkapkan Ketua APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Sofjan Wanandi ketika dihubungi oleh detikFinance, Selasa (14/12/2010).

“Beralihnya para pemilik modal di Indonesia untuk berinvestasi ke Malaysia sedikit banyak diakibatkan oleh tersedianya infrastruktur yang memadai yang ditawarkan oleh pemerintah Malaysia. Infrastruktur yang tidak dimiliki oleh Indonesia justru menjadi faktor penarik para investor,” katanya.

Ia mengatakan, salah satu contoh kurangnya infrastruktur di Indonesia paling mudah dilihat dari kondisi jalan dan keadaan macet yang terjadi di Indonesia. Menurut Sofjan, perbaikan infrastruktur yang memadai seperti yang ditawarkan oleh luar negeri merupakan salah satu solusi yang harus dipikirkan bersama.

Sofjan menambahkan, adanya perpindahan investor dalam negeri ke luar negeri itu merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah. Apa yang menjadi faktor penarik para investor dalam negeri untuk berinvestasi ke Malaysia merupakan salah satu tugas yang harus dipikirkan oleh pemerintah sebagai badan yang berhubungan langsung dengan para pemilik modal tersebut.

Faktor penarik tersebut sebisa mungkin direalisasikan di Indonesia agar para investor dalam negeri tidak beralih keluar. Beberapa faktor penarik yang ditawarkan oleh pemerintah Malaysia adalah adanya pemberian izin dalam waktu sesingkat mungkin dan keringanan pajak, cukai.

Miris memang, ujar Sofjan, mendengar para pemilik modal dalam negeri lebih memilih untuk berinvestasi ke luar negeri, mengingat masih banyaknya lahan yang belum digarap oleh pemerintah. Sofjan menambahkan, salah satu sektor yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan adalah dari sektor manufaktur.

“Jika sektor yang berhubungan dengan sumber daya alam sudah banyak digarap oleh pemerintah, lain halnya dengan sektor manufacturing. Sektor manufacturing jika dikembangkan akan membawa keuntungan asal digarap dengan baik. Selain itu, sektor ini juga dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia,” ungkapnya.

Seperi diberitakan sebelumnya, usaha pendekatan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia, YAB Tan Sri Dato Muhyiddin Yassin, membuahkan hasil yang memuaskan. Pertemuan yang dilakukan Tan Sri bersama dengan 13 pengusaha besar di kantornya pada Jumat (3/12/2010), Jl. Kapten Tendean, Jakarta, ternyata menumbuhkan minat yang cukup besar bagi para pengusaha Indonesia untuk berinvestasi ke Malaysia.

Beberapa perusahaan yang disinggung akan berinvestasi ke Malaysia adalah Ciputra (perusahaan properti), Grup Lippo (perusahaan  health care), dan PT Citra Sari Makmur.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SPAMMERS IP

IP  yg depanny : 173.234   bener2 spammers..sampah ny tiap menit comment d blog binus org nie..tolong ditindak lanjuti oleh admin..thx

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
 Page 62 of 97  « First  ... « 60  61  62  63  64 » ...  Last »