Great NOtes
Ini adalah sebuah kisah yang sangat menginspirasi..
Ada sepasang suami istri yang dikaruniai seorang anak,
namun sejak dalam kandungan, dokter telah memvonis anak ini cacat mental.
Suami istri ini meminta kekuatan pada Tuhan untuk dapat menyayangi anaknya,
walaupun anak mereka cacat mental.
Anak ini tumbuh tanpa kekurangan kasih sayang dari orang tuanya,
kemanapun anak ini berada, orang tuanya selalu mendampingi dan memperhatikannya dengan penuh kasih sayang.
Anak ini merasa dirinya spesial,walaupun ia cacat mental.
Suatu hari, ayahnya akan berulang tahun.
Namun anak ini tidak mempunyai uang untuk membelikan hadiah special untuk ayahnya.
Anak ini kemudian mengingat bahwa ayahnya sangat suka sarapan.
Dan kemudian pada hari ulang tahun ayahnya,
anak ini bangun pagi-pagi sekali,
untuk membuat sarapan yang terbaik untuk ayahnya.
Ia hendak membuat toast bread,
Karena ia ingin memberikan yang special,
ia memutar toaster pada suhu terpanas.
Hasilnya roti tersebut berwarna hitam karena gosong.
Ia bangga dengan roti buatannya, karena warnanya lebih hitam dari buatan ibunya.
Dan ia pikir rasanya akan sangat enak.
Lalu kemudian ia mengambil sebutir telur.
Karena ia ingin memberikan yang special,
ia menuangkan minyak sebanyak mungkin.
Sebelum minyak itu panas,
ia telah memasukan telur ke dalam penggorengan.
Hasilnya telur tersebut bercampur dengan minyak.
Ia bangga melihat telur gorengnya yang mengkilap karena minyak.
Kemudian ia hendak membuatkan kopi untuk ayahnya.
Karena ia ingin memberikan yang special,
ia memasukan kopi kedalam gelas hingga setengah cupnya terisi oleh bubuk kopi.
Hasilnya kopi tersebut sangat hitam legam dan tentu saja akan sangat pahit.
Ia bangga melihat kopi buatannya begitu kental.
Setelah itu, ia menata makanan dan kopi pada sebuah baki.
Dan dengan semangat ia berlari keatas menuju kamar ayahnya
sambil berteriak senang,
“Ayah, aku berhasil membuat sarapan spesial untuk ayah di hari ulang tahun ayah, ini makanlah”
Melihat makanan dan kopi tadi ayahnya berkata,
“Baik sayang, nanti sarapannya akan ayah makan”
Tetapi anaknya berkata,
“Sekarang ayah, aku ingin melihat ayah memakan sarapan yang terbaik yang pernah aku buat untuk ayah”
Lalu kemudian ayahnya memakan semua makanan dan meminum kopi tadi hingga habis.
Lalu dia menangis dan memeluk anaknya sambil berkata,
“Terimakasih sayang, ini adalah sarapan terenak yang pernah ayah makan sepanjang hidup ayah”
Anaknya senang mendengar hal itu.
Sama seperti anak cacat mental yang membuatkan sarapan terbaik bagi ayahnya,
kita sering berpikir kita telah membuat hal yang terbaik untuk Tuhan,
namun sebetulnya apapun yang kita lakukan tidak lebih hasilnya sepeti sarapan tadi.
Tapi walaupun begitu, Tuhan begitu baik, ia menerima kita apa adanya.
Ia menganggap hal yang kita lakukan begitu special.
Sesungguhnya apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, tidak membuat Tuhan lebih mengasihi kita.
Karena kasih Tuhan untuk kita telah dicurahkan sepenuhnya.
Kasih Tuhan terlalu sempurna bagi kita.
Jesus Loves You
..Be blessed..