Riset MarkPlus Insight & Marketeers : Kulit Putih Adalah Kasta Tertingginya Anak Muda
Sumber : Detik Finance
Jakarta – Mungkin banyak orang yang akan memprotes judul tulisan saya, karena terlalu provokatif. Tapi faktanya banyak sekali anak muda di Indonesia yang sangat mendambakan kulitnya lebih putih dari warna aslinya. Buat mereka, putih itu indah, putih itu bersih, putih itu enak dilihat, oleh sebab itu terus diusahakan.
Dikatakan bahwa bangsa kita menjadi pemuja warna kulit putih, karena kita lama sekali dijajah oleh bangsa kulit putih. Dimana lebih dari 350 tahun, bangsa kita merasa inferior, dan melihat bangsa penjajah yang kebetulan warna kulitnya putih, badannya tinggi besar, hidungnya mancung, dan menguasai teknologi lebih maju, sebagai manusia kelas satu. Karena hal ini berlangsung lama, masuk ke alam bawah sadar, hingga terekam dan diturunkan secara genetis.
Tanpa mengurangi rasa hormat, terus terang saja, saya merasa kurang sepaham dengan teori itu, sah-sah saja bukan? Bahkan saya sempat tergelitik dengan pikiran nakal saya sendiri, bagaimana ya, bila saat itu kita dijajah oleh satu bangsa yang memiliki fisik, pendek cenderung kate, kulit hitam legam, dengan muka bundar, hidung pesek dan rambut gimbal? Apakah saat ini, akan banyak trend anak muda menghitamkan kulit, kemudian trend operasi plastik mempesekkan hidung, dan seterusnya??
Berdasarkan wawancara kecil saya dengan seorang rekan yang kebetulan masih keturunan Keraton Jogja, dia katakan bahwa memang dari jaman dahulu kala, putih itu sudah jadi salah satu atribut dari “ayu” untuk perempuan dan “bagus” untuk pria. Oleh sebab itu, ritual perawatan kecantikan untuk menghaluskan dan memutihkan kulit, sudah ada sejak zaman nenek moyang, jauh sebelum kedatangan Belanda di Indonesia. Lewat proses lulur, dengan berbagai macam ramuan tradisional, seperti beras, kunyit, bengkoang dan buah-buahan lainnya, sudah lazim dilakukan oleh keluarga kerajaan.
Nah, kembali ke anak muda Indonesia, keinginan untuk menjadi lebih “cerah”, semakin besar saja dari hari ke hari. Tentu berbagai iklan, film dan sinetron, yang seringkali menggunakan talent-talent yang berkulit putih, punya andil yang cukup besar untuk menginspirasi mereka menjadi lebih putih seperti tokoh idolanya.
Pada awalnya, obsesi untuk berkulit lebih putih, banyak muncul dikalangan wanita muda, tapi sekarang tidak lagi, bahkan dari sepuluh tahun yang lalu, saya sudah menemukan kaum pria muda pun, memperhatikan warna kulitnya. Sekitar tahun 2001 ketika saya ke pulau Tarakan, di bagian Utara Kalimantan Timur. Saya dibuat terheran-heran ketika pertama kali melihat, banyak anak muda disana, perempuan dan laki-laki bepergian keluar rumah dengan muka belepotan bedak yang mengering, berwarna putih kekuningan. Bukannya karena saya tidak pernah lihat, tapi yang biasa saya lihat selama ini, bedak seperti itu hanya dipakai saat malam hari, sebelum pergi tidur, dan hanya dipakai kaum perempuan.
Lama-lama saya semakin terbiasa dengan pemandangan seperti itu, dan tahu juga akhirnya bahwa bedak yang mereka gunakan, adalah masker tradisional untuk melindungi dari sinar matahari, sehingga kulit wajah tidak menjadi lebih gelap, syukur-syukur malah menjadi lebih cerah sedikit.
Cerita lain, saya dapatkan dari rekan sekerja saya, yang memiliki anak sulung laki-laki kelas 1 SMU. Kebetulan dari beberapa anaknya, yang sulung ini agak berkulit gelap. Karena banyaknya kegiatan outdoor dan hobi fotografi, yang mengharuskan kulitnya terpapar matahari, maka tidak heran bila kulitnya menjadi lebih “matang” lagi dari sebelumnya. Nah tiba-tiba, satu waktu anak ini merengek kepada ibunya untuk dibelikan sejenis bedak lulur pemutih. Dan dia sudah siap dengan informasi merek dan khasiatnya, hasil dari hunting di internet. Singkat cerita, teman saya membelikannya juga, bahkan menjadi rutin. Saya tanyakan kepada rekan saya, apa sebenarnya yang mendorong anaknya untuk memutihkan kulit? Ternyata, karena anak ini merasa paling “gelap” di kelasnya, dan warna kulitnya, sering di jadikan bahan banyolan oleh teman-temannya.
Semakin jelas bukan? Bahwa anak muda melihat warna kulit yang lebih terang, ada pada “kasta” lebih tinggi dibandingkan kulit yang lebih gelap. Itulah sebabnya, sering kali kita dengar kalimat, “tuh cewek seksi banget ya, sayang kulitnya agak hitam” atau “wuih…bening banget, kulitnya putih, mulus…” atau kalimat lain yang justru berkonotasi negatif terhadap warna kulit yang lebih gelap, “busyet… item amat”
Selama secara naluriah, disadari atau tidak disadari, diakui atau tidak diakui, masih banyak dari kita yang lebih mengagumi seseorang dengan kulit putih, lebih dari kekaguman kita terhadap kulit gelap, maka wajar saja bila anak muda banyak yang terobsesi untuk memiliki kulit yang lebih terang agar memasuki “kasta” yang lebih tinggi.
Banyak perusahaan kosmetik, dari yang modern dengan harga yang mahal, hingga yang sifatnya tradisional, menyadari hasrat anak muda untuk memiliki kulit lebih putih. Hingga mereka menciptakan berbagai kosmetik untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Salah satu yang yang sangat terkenal adalah Ponds, yang sukses menjadi youth favorite brand untuk kategori cosmetik dan moisturizer. Produk-produk Ponds, yang menjanjikan tampak lebih putih dalam tujuh hari, rupanya menjawab kebutuhan dari banyak anak muda Indonesia.
Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 800 responden anak muda di 6 kota besar di Indonesia, SES A-B, Umur 16-35, yang dilakukan bulan Februari-Maret 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.
Perfectly I arrived below on one more article but ended up staying for 20 minutes reading your stuff! Enjoyed it 😀