Tren Pembangunan Mal akan Semakin Berderet
Sumber : Detik Finance
Tren pembangunan mal di Indonesia khususnya Jakarta akan mengarah pada pembangunan mal yang saling berhimpitan atau berderet-deret.
Tipe pengembangan mal seperti ini meniru konsep pembangunan mal negara-negara tetangga seperti di Singapura, Malaysia, Thailand dan Hong Kong. Konsep mal yang saling menyambung satu dengan lainnya akan mudah menyedot pengunjung terutama turis asing.
“Kalau kita masih renggang-renggang, terpisah. Bukit Bintang Malaysia mal-malnya sudah berhimpitan. Kita harapkan Jl Satrio (Jakarta) juga begitu nanti ada Casablanca, Ciputra World,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan saat dihubungi detikFinance, Kamis (12/8/2010)
Menurutnya keberadaan mal jika tak saling menyambung tak akan memiliki daya tarik karena tren konsumen atau turis menginginkan lokasi belanja yang komprehensif.
“Itu bagus dong, seperti Orchard Road Singapura lebih nempel-nempel,” katanya.
Ridwan menuturkan dari sisi jumlah mal, Indonesia masih kalah jauh dengan negara lain misalnya Hongkong yang wilayahnya tidak luas justru memiliki mal hingga 200 mal.
Sementara di Jakarta yang lebih luas hanya mencapai 69 mal, sementara jumlah total mal yang ada di Indonesia mendekati 200 mal.
“Untuk urusan mal Indonesia kalah dengan Hongkong,” katanya.
Namun ia tetap optimis berdirinya mal dalam beberapa tahun kedepan akan semakin besar sejalan menggeliatnya sektor properti. Proyeksi penambahan mal di tahun 2011 khususnya di Jakarta sedikitnya akan bertambah 3 mal baru yaitu mal Casablanca, Kuningan City dan Ciputra World.
“Tumbuhnya keberadaan mal sebagai tanda ekonomi Indonesia membaik, sebagai tempat pemasaran, penyerapan karyawan yang bekerja di mal cukup besar,” katanya.
Seperti diketahui pembangunan mal-mal di kota-kota besar saat ini semakin pesat. Beberapa mal-mal baru yang muncul antaralain Mal Pejaten, Gandaria City dan lain-lain.