Jalur KA di Jembatan Selat Sunda Jadi Angkutan Massal Pengganti Feri
Source : detikfinance.com
Jakarta – Pembangunan jalur kereta api di tengah jalur Jembatan Selat Sunda (JSS) dinilai sebagai sebuah keharusan, karena bakal berperan sebagai angkutan massal pengganti feri.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia dalam keterangannya, Senin (28/3/2011).
“Pembangunan JSS sudah barang tentu menggusur keberadaan sarana angkutan massal yang saat ini ada seperti kapal kapal ferry penyeberangan. Jadi JSS wajib menyediakan penggantinya yakni kereta api,” tegas Yudi.
Menurut Yudi, pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sebaiknya dibatalkan jika tidak memasukkan pembangunan jalur kereta api di dalamnya. Pasalnya hal itu bertentangan dengan kewajiban pemerintah untuk menyediakan sarana transportasi publik atau angkutan massal yang layak dan aman bagi rakyat.
Yudi mengatakan, tanpa angkutan masal seperti halnya kereta, JSS hanya akan menyisakan bom waktu kemacetan di masa datang. Dia tidak sependapat jika pembangunan jalur kereta api hanya akan membebani proyek JSS.
Sebab jika dibandingkan dengan manfaat dan keuntungan jangka panjang bagi rakyat, tambahan investasi sekitar Rp 30 triliun menjadi relatif kecil.
Selain memberikan layanan yang aman, nyaman, dan murah bagi rakyat, jalur kereta pada JSS juga akan mencegah meningkatnya penggunakan BBM atau fossil fuel. Selain itu dari perspektif industri kargo maupun angkutan barang lainnya, kereta api jauh lebih efisen angkutan truk.
Oleh karena itu Yudi secara menolak pembangunan JSS jika tidak memasukkan pembangunan jalur kereta di dalamnya. Tanpa menyertakan angkutan massal di dalamnya, JSS hanya akan menjadi proyek prestisius tapi rendah nilai manfaatnya.
“Selain itu janji pemerintah untuk membangun dan mengembangkan transportasi publik atau angkutan massal hanya merupakan pepesan kosong semata. Padahal kemacetan sudah di depan mata,” tukas Yudi.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto sebelumnya mengatakan, JSS yang membutuhkan dana Rp 150 miliar akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia dan terpanjang kedua di dunia, dengan dua jalur di kiri dan kanan dan satu jalur kereta api di tengah.