You are here: Home > Uncategorized > Foke: Kalau Lewat Tol, Bukan Busway Namanye

Foke: Kalau Lewat Tol, Bukan Busway Namanye

Source : Detik.Com

Jakarta – Untuk menghindari kemacetan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, bus TransJ Koridor IX (Pinangranti-Pluit) masuk ke Tol Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Namun langkah ini rupanya tidak disukai oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

“Itu bukan kewenangannya (operator). Itu wewenang perhubungan. Saya saja nggak berani ngomong begitu. Kalau lewat tol, bukan busway namanye,” kata pria yang akrab disapa Foke ini di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (5/1/2011).

Mulai Selasa kemarin, TransJ Koridor IX memang diarahkan masuk ke Tol TMII pada jam-jam sibuk. Langkah ini diambil untuk menghindari kemacetan dan mempercepat headway. Biaya tol diserahkan kepada operator, meski demikian tidak mempengaruhi tarif TransJ.

“Kalau lewat tol bisa lebih cepat sekitar 20 menit dari Pinangranti ke UKI. Tapi kalau lewat jalur biasa bisa lebih setengah jam. Pagi sore macet luar biasa. Apalagi ada pedagang ikan di sekitar Kramat Jati, stuck-nya di situ 15-30 menit,” kata Asisten Manajer Badan Layanan Umum (BLU) TransJ, Bano Yogaswara.

Bano mengatakan, langkah memasukkan TransJ ke tol bukan langkah permanen. Karena hingga saat ini, masih terus dilakukan evaluasi. Dengan langkah ini plus busway yang lebih steril, headway di koridor ini sudah mencapai 5-10 menit.

“Karena masuk tol, ada satu halte yang tidak terlewati yaitu Halte Kramat Jati. Tapi penumpang sudah ter-back up Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu). Penumpang bisa transit di UKI atau PGC,” jelas Bano.

Pada hari ini, sejumlah titik busway telah dijaga petugas sebagai upaya sterilisasi. Meski begitu ada pula jalur TransJ yang diserobot. Menurut Bano, yang rawan penyerobotan adalah di Gatot Subroto.

“Hari ini Koridor IX dan X relatif kondusif. Tapi kita terus evaluasi,” ucap Bano.

Integrasi Transportasi

Untuk mewujudkan layanan transportasi yang lebih baik bagi warga Ibukota, bus dan kereta di wilayah Jabodetabek diintegrasikan. Langkah-langkah untuk itu telah diambil. Foke berharap, 6 bulan ke depan sudah ada hasilnya.

“Bus Transjakarta ada feedernya, kereta api juga ada feedernya. Semua ini harus terintegrasi. Tapi tidak bisa langsung, mungkin bertahap,” kata Foke.

Apa yang jadi prioritas? “Semua harus dilakukan secepatnya, tapi kalau punya kewenangan terbatas mau bikin apa. Tapi yang jelas sterilisasi busway akan kita lakukan,” ujar pria berkumis ini.

Dia menambahkan, sekarang ini sudah terlihat adanya integrasi karena Koridor IX dan X telah memotong di sejumlah koridor lainnya. Karena itu, penumpang tidak perlu pindah ke angkutan lain bila ingin berpergian di wilayah Jakarta.

Foke menambahkan, kendala lain bagi TransJ adalah masih sedikitnya stasiun pengisian BBG. Stasiun pengisian BBG yang masih terbatas, menurutnya, akan berdampak pada kesulitan mengatur bus yang disesuaikan dengan penumpang.

“Nanti transportasinya akan dipantau. Kalau masih sedikit (stasiun pengisian BBG) maka free ride (bus kosong) terlalu panjang dan akan terbuang percuma,” tutup Foke.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.