Waspadai Aliran Modal ‘Semu’ ke Indonesia
Sumber : Detik Finance
Jakarta – Pemerintah diminta mewaspadai derasnya aliran modal asing yang masuk ke pasar saham dan obligasi akhir-akhir ini. Jika modal asing di pasar keuangan tersebut ditarik ke luar tiba-tiba, maka perekonomian Indonesia bisa terguncang seketika.
Ekonom Dradjad Wibowo menilai, selama ini arus modal asing jangka pendek yang lebih banyak mendorong perbaikan indikator makro ekonomi terutama dari sisi nilai tukar rupiah yang menguat. Bukan dari kinerja ekspor yang melempem akibat impor yang makin merajalela.
“Melihat tren penurunan trade balance (neraca perdagangan) beberapa bulan terakhir, bahkan sempat defisit, klaim bahwa arus modal tersebut masuk karena fundamental makro kuat menjadi kurang valid,” tutur Dradjad kepada detikFinance, Senin (4/10/2010).
Seperti diketahui, Neraca perdagangan Indonesia sempat mengalami defisit dalam beberapa bulan terakhir, namun bisa surplus pada Agustus. BPS mencatat pada bulan Agustus neraca perdagangan RI mengalami surplus US$ 1,49 miliar. Angka ini melesat tajam dibandingkan neraca perdagangan RI selama Juli yang mengalami defisit US$ 128,7 juta.
Dradjad mengungkapkan, penguatan rupiah ini turut membantu menekan inflasi belakangan ini. Padahal penguatan rupiah tersebut lebih banyak dipicu oleh pelemahan dolar dan derasnya dana jangka pendek.
Seperti diketahui, pada 1 Oktober cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 83,9 miliar. Dalam sepekan cadangan devisa meningkat US$ 2,3 miliar. Sementara aliran modal ke pasar modal Indonesia juga cukup spektakuler sehingga membuat IHSG dan rupiah berhasil mencetak rekor terbaiknya.
Pekan lalu rupiah dan IHSG kembali ditutup menguat dibanding pekan sebelumnya. Kurs tengah rupiah terhadap dolar AS tercatat ditutup pada level 8.921 Atau menguat 37 bips dibandingkan penutupan jumat pekan sebelumnya. Sedangkan IHSG kembali memecahkan level tertingginya di angka 3547.115 Atau tercatat menguat sensasional sebesar 4,4% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya.
“Pemerintah sebaiknya memperkuat terus ekspor dan kendalikan impor sehingga trade balance membaik. Trade balance yang kuat bisa menjadi buffer (bantalan) kalau-kalau ada sudden reversal (arus modal keluar),” saran mantan politisi DPR dari FPAN itu.
Dana Asing Rp 2,19 Triliun Serbu Surat Utang RI
Sementara itu, dalam jangka waktu sepekan, dana asing Rp 2,19 triliun tercatat telah menyerbu instrumen surat utang negara (SUN) milik pemerintah.
Menurut data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Senin (4/10/2010), per 30 September 2010 dana asing di SUN mencapai Rp 182,26 triliun, naik Rp 2,19 triliun dibanding 24 September 2010 yang jumlahnya Rp 180,07 triliun.
Seperti diketahui, pada 1 Oktober cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 83,9 miliar. Dalam sepekan cadangan devisa meningkat US$ 2,3 miliar.
Sampai 30 September 2010, total SUN yang diperdagangkan mencapai Rp 645,08 triliun. Porsi terbesar masih dipegang perbankan dengan jumlah Rp 230,4 triliun.
Kemudian Bank Indonesia (BI) memiliki SUN sebesar Rp 14,61 triliun. Lalu industri reksa dana memiliki portofolio SUN Rp 51,52 triliun, industri asuransi Rp 79,94 triliun, dana pensiun Rp 36,57 triliun, sekuritas Rp 200 miliar, dan lainnya Rp 45,98 triliun.
Yo! Is it alright if I go a bit off topic? I am trying to read your post on my Blackberry but it doesn’t display properly, any suggestions? Thanks in advance! Letisha