You are here: Home > Uncategorized > DPR Minta Patokan Harga Minyak 2011 Turun Jadi US$ 77 per Barel

DPR Minta Patokan Harga Minyak 2011 Turun Jadi US$ 77 per Barel

Sumber : Detik Finance

Jakarta – Komisi VII DPR meminta pemerintah untuk menurunkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dari US$ 80 per barel menjadi US$ 77 per barel, seperti tercantum dalam nota keuangan 2011 yang disampaikan Presiden SBY.

Menurut anggota Komisi VII DPR, Satya W Yudha, jika dalam menggunakan asumsi pada tahun depan negara-negara Non OPEC menaikkan produksinya, maka seharusnya harga minyak di pasar internasional turun.

“Jadi harusnya asumsi ICP turun dari US$ 80 per barel menjadi US$ 77 per barel. Itu lebih realistis,” ujar Satya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2010).

Satya menyatakan, asumsi ICP itu harus diturunkan karena jika dipasang terlalu tinggi maka seluruh asumsi dalam APBN 1011 akan ikut naik.

“Kalau terlalu tinggi, nanti asumsi kita tinggi semua. Terlalu berbeban,” jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII dari Fraksi PKS, Muhammad Idris Lutfhi menyatakan diturunkannya asumsi ICP dalam RAPBN 2011 harus diturunkan karena kondisi ekonomi 2011 mendatang akan lebih baik dari 2010.

“Tahun depan, banyak yang meramalkan tidak ada perang di kawasan Timur Tengah, ini menyebabkan pasokan minyak akan meningkat,” kata Idris.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita Legowo memperkirakan rata-rata ICP tahun depan pada kisaran US$ 75-90 per barel.

Setidaknya ada delapan faktor yang mempengaruhi pasar internasional seperti meningkatnya permintaan minyak dunia, kenaikan suplai minyak dari negara OPEC, suplai negara non OPEC yang meningkat, stok minyak Amerika Serikat dan dunia yang masih di atas rata-rata dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan sedikit berkurang.

Faktor lainnya, adanya spare capacity produksi negara OPEC turun namun tetap tinggi pada 6 juta bph, nilai tukar dollar AS dan EURO yang mulai membaik, perdagangan berjangka serta ketegangan di negara produsen minyak yang masih tetap tinggi.

Sementara itu, dalam memproyeksikan harga minyak Indonesia, pemerintah menggunakan referensi proyeksi dari:

  • Short Term Energy Outlook Energy Information Administration yang mempoyeksikan harga WTI pada tahun 2011 sebesar US$ 83,5 per barel.
  • Survey yang dilakukan oleh Reuters untuk 24 pelaku pasar dan Bank yang melakukan transaksi minyak memproyeksikan tahun 2011 untuk WTI crude pada kisaran US$ 60-102.6 per barel dan untuk brent pada kisaran US$ 60-100 per barel.
  • Perkiraan Centre for Global Energy Studies yang memperkirakan harga minyak brent tahun 2011 pada kisaran US$ 64,3-96 per barel.

“Biasanya, harganya ICP selisih US$ 2 per barel dibandingkan WTI,” katanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.