Nilai Rupiah Bakal Mendekati Dolar dengan Redenominasi
Sumber : Detik Finance
Rencana redenominasi disambut positif oleh berbagai pihak, demikian juga perbankan. Melalui redenominasi ini, rupiah akan terlihat lebih memiliki kekuatan karena nilainya akan mendekati dolar AS.
Demikian disampaikan oleh Direktur Korporasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Krishna Suparto ketika ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (6/8/2010).
“Redenominasi itu oke, namanya simplifikasi. Nanti mata uang rupiah akan mendekati dolar. Selain itu juga perbankan memberikan kredit nilainya tidak lagi triliunan, tapi jutaan saja,” jelasnya.
Menurut Krishna, redenominasi ini masih terus dikaji BI, namun dia meyakini rencana tersebut positif. Karena sudah ada contohnya yang berhasil di berbagai negara.
“Saya di Bali ada restoran yang menulis menu harga tanpa nol di belakang. Tapi memang lebih simpel. Kalau dari sisi accounting juga lebih enak. Tidak membutuhkan space banyak, memang ini ide yang baru dan masih berupa wacana,” katanya.
Sementara mengenai munculnya pro dan kontra di masyarakat, Krishna mengatakan BI harus lebih sering melakukan sosialisasi mengenai rencana tersebut.
Seperti diketahui, BI akan melakukan redenominasi rupiah karena uang pecahan Indonesia yang terbesar saat ini Rp 100.000. Uang rupiah tersebut mempunyai pecahan terbesar kedua di dunia, terbesar pertama adalah mata uang Vietnam yang mencetak 500.000 Dong. Namun tidak memperhitungkan negara Zimbabwe, negara tersebut pernah mencetak 100 miliar dolar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.
BI akan mulai melakukan sosialisasi redenominasi hingga 2012 dan dilanjutkan dengan masa transisi. Pada masa transisi digunakan dua rupiah, yakni memakai istilah rupiah lama dan rupiah hasil redenominasi yang disebut rupiah baru. BI menargetkan pada tahun 2022 proses redenominasi sudah tuntas.